Jangan Sembarangan Cabut Gigi Bungsu, Bisa Picu Ini!

Jangan Sembarangan Cabut Gigi Bungsu, Bisa Picu Ini!

Daftar Isi Artikel

Waspadai 7 risiko medis serius yang bisa terjadi jika prosedur dilakukan tanpa perencanaan matang.

Cabut gigi bungsu nggak bisa sembarangan. Kenali risiko dan kondisi medis yang bisa muncul kalau prosedurnya salah. Wajib tahu sebelum eksekusi!


Apa Itu Gigi Bungsu?

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang tumbuh paling akhir, biasanya muncul di usia 17–25 tahun. Masalahnya, gigi ini sering tumbuh miring atau terjebak di dalam gusi (impaksi), sehingga menyebabkan nyeri, bengkak, hingga infeksi. Banyak orang tidak menyadari bahwa posisi gigi bungsu yang salah dapat menyebabkan tekanan pada gigi di sebelahnya, bahkan menggeser posisi gigi yang sudah rapi.

Gigi bungsu juga sering tidak tumbuh sempurna, hanya sebagian mahkota yang terlihat, sementara sisanya masih tertutup gusi. Kondisi ini disebut “impaksi parsial” dan sangat rentan menyebabkan peradangan karena makanan dan bakteri mudah terperangkap di sela-sela gusi.


Kenapa Gigi Bungsu Perlu Dicabut?

Cabut gigi bungsu, atau disebut juga odontektomi, biasanya direkomendasikan jika:

  • Gigi tumbuh miring dan menekan gigi sebelahnya
  • Menyebabkan nyeri berulang atau bengkak
  • Terjadi infeksi atau abses
  • Sulit dibersihkan dan rentan menimbulkan karies
  • Menimbulkan bau mulut atau rasa tidak nyaman saat mengunyah

Kalau tidak ditangani, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas makan, bicara, bahkan tidur. Beberapa kasus infeksi gigi bungsu yang tidak ditangani bisa menyebar ke leher dan menyebabkan komplikasi serius seperti cellulitis atau abses dalam.


Jangan Asal Cabut, Ini Risikonya

Cabut gigi bungsu tidak sama seperti cabut gigi biasa. Ada struktur saraf dan tulang yang lebih kompleks di area belakang rahang, terutama pada gigi bungsu bawah.

Kalau dilakukan tanpa perencanaan atau bukan oleh tenaga profesional:

  • Bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen
  • Risiko pendarahan hebat
  • Munculnya infeksi lanjutan
  • Rahang bisa sulit terbuka (trismus)
  • Pipi bengkak hingga sulit makan selama berhari-hari

Prosedur Cabut Gigi Bungsu yang Aman

Untuk cabut gigi bungsu yang tumbuh tidak normal, dokter gigi biasanya akan melakukan:

  1. Rontgen panoramik untuk melihat posisi akar dan struktur tulang
  2. Evaluasi risiko dan kondisi medis pasien
  3. Pembedahan minor (odontektomi) jika gigi impaksi
  4. Obat antibiotik dan anti nyeri pasca tindakan
  5. Pemantauan pasca tindakan selama beberapa hari

Pastikan kamu cabut gigi di klinik terpercaya dan bukan sembarang tempat ya.


Tips Setelah Cabut Gigi Bungsu

Agar pemulihan lebih cepat dan tidak terjadi komplikasi:

  • Kompres dingin di pipi selama 1–2 hari pertama untuk mengurangi pembengkakan
  • Hindari makanan panas, keras, atau pedas selama 3–5 hari
  • Jangan kumur terlalu kuat di hari pertama agar bekuan darah tidak terlepas
  • Minum obat sesuai resep dokter, terutama antibiotik dan anti nyeri
  • Hindari merokok atau menggunakan sedotan karena bisa memicu dry socket
  • Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat selama 2–3 hari
  • Datang kontrol sesuai jadwal agar proses penyembuhan dipantau dokter

Apa Itu Dry Socket dan Kenapa Harus Dihindari?

Dry socket (alveolar osteitis) adalah kondisi ketika bekuan darah yang terbentuk di bekas cabutan gigi terlepas atau tidak terbentuk dengan baik. Ini menyebabkan tulang dan saraf terbuka, yang bisa memicu nyeri hebat.

Gejala dry socket:

  • Nyeri tajam 2–4 hari setelah cabut gigi
  • Bau mulut tidak sedap
  • Rasa tidak nyaman saat berbicara atau mengunyah
  • Bekas cabutan tampak kosong atau kering

Penanganan dry socket harus dilakukan dokter, biasanya dengan membersihkan area luka dan memberikan balutan khusus.


FAQ Seputar Gigi Bungsu

Apakah semua gigi bungsu harus dicabut?
Tidak. Kalau tumbuh normal dan tidak menimbulkan keluhan, biasanya tidak perlu dicabut. Namun tetap perlu diawasi melalui rontgen rutin.

Apakah cabut gigi bungsu sakit?
Prosedur dilakukan dengan anestesi lokal atau umum, jadi tidak terasa saat tindakan. Rasa tidak nyaman mungkin muncul pasca tindakan, tapi bisa dikendalikan dengan obat.

Berapa lama pemulihan setelah odontektomi?
Sekitar 3–7 hari tergantung kondisi masing-masing pasien. Namun untuk pemulihan penuh bisa memakan waktu 2 minggu.

Apakah perlu rawat inap?
Tidak. Prosedur ini biasanya dilakukan rawat jalan, kecuali ada kondisi medis khusus.

Apakah bisa cabut gigi bungsu saat haid?
Boleh, asalkan kondisi tubuh fit. Namun jika merasa lemas atau nyeri haid berat, sebaiknya jadwalkan ulang.


Kesimpulan

Cabut gigi bungsu nggak boleh sembarangan. Prosedurnya harus dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten agar tidak menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi atau kerusakan saraf.

Kenali tanda-tanda gigi bungsu bermasalah seperti nyeri berulang, bengkak di belakang rahang, atau sulit membuka mulut. Jangan tunggu sampai infeksi menyebar.

👉 Konsultasi sekarang di TARS Dental Care untuk evaluasi dan penanganan terbaik!


Internal Link:

Artikel Lainnya

7 Fakta Penting Abses Gigi: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengobatinya

7 Fakta Penting Abses Gigi: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengobatinya

Abses Gigi: Gejala, Bahaya, dan Pengobatannya Bayangkan lagi enak-enaknya makan bakso, tiba-tiba gigi terasa

Bahaya Menggunakan Tusuk Gigi Terlalu Sering

Bahaya Menggunakan Tusuk Gigi Terlalu Sering

Bahaya Menggunakan Tusuk Gigi Terlalu Sering Pernah nggak sih, habis makan sate atau jagung

Masih Bingung Layanan Yang Sesuai Dengan Kebutuhanmu?

Cari tahu lebih lanjut tentang kebutuhan gigi & mulutmu. Layanan konsultasi via whatsapp adalah GRATIS & BEBAS BIAYA ADMIN

support TARS