Saat menjalani puasa, tubuh mengalami banyak perubahan, termasuk dalam kesehatan gigi dan mulut. Salah satu masalah yang cukup sering dialami adalah gusi berdarah. Beberapa orang mungkin menganggap ini hal biasa, tetapi sebenarnya bisa menjadi tanda awal dari gangguan kesehatan mulut yang lebih serius.
Apakah gusi berdarah saat puasa perlu dikhawatirkan? Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak mengganggu ibadah? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Kenapa Gusi Bisa Berdarah Saat Puasa?
Ada beberapa alasan mengapa gusi lebih rentan berdarah selama puasa. Perubahan pola makan, kebiasaan menyikat gigi, dan kurangnya cairan dalam tubuh menjadi beberapa faktor utama. Berikut beberapa penyebab yang paling umum:
1. Kurangnya Asupan Vitamin dan Mineral
Saat puasa, pola makan berubah, dan asupan vitamin penting seperti vitamin C dan K bisa berkurang. Vitamin C berperan penting dalam menjaga kesehatan jaringan gusi, sementara vitamin K membantu pembekuan darah. Jika keduanya kurang, gusi bisa menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah.
2. Mulut Kering Akibat Dehidrasi
Kurangnya cairan selama berpuasa menyebabkan produksi air liur menurun. Padahal, air liur berfungsi untuk melindungi mulut dari bakteri penyebab infeksi. Jika mulut terlalu kering, risiko peradangan dan pendarahan gusi akan meningkat.
3. Cara Menyikat Gigi yang Salah
Teknik menyikat gigi yang terlalu kasar atau menggunakan sikat dengan bulu yang keras dapat melukai gusi dan menyebabkan pendarahan. Banyak orang berpikir bahwa menyikat gigi dengan keras bisa membuat gigi lebih bersih, padahal justru bisa merusak jaringan gusi.
4. Penumpukan Plak dan Radang Gusi (Gingivitis)
Jika kebersihan gigi tidak dijaga dengan baik, plak dan bakteri akan menumpuk di garis gusi. Ini bisa menyebabkan peradangan yang dikenal sebagai gingivitis, yang membuat gusi lebih mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi atau makan.
5. Perubahan Hormon
Bagi wanita, perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause dapat meningkatkan sensitivitas gusi. Ini membuat gusi lebih rentan terhadap peradangan dan pendarahan, terutama saat kebersihan mulut tidak optimal.
6. Penyakit Sistemik
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, gangguan pembekuan darah, atau leukemia juga dapat menyebabkan gusi berdarah lebih sering. Jika kamu mengalami gusi berdarah tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter gigi.
Apakah Gusi Berdarah Saat Puasa Berbahaya?
Gusi berdarah tidak selalu berbahaya, tetapi juga tidak boleh diabaikan. Jika terjadi sesekali karena menyikat gigi terlalu keras, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika gusi berdarah terjadi terus-menerus, bisa jadi ini adalah tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:
- Penyakit gusi yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan gigi goyang.
- Infeksi bakteri yang bisa menyebar ke organ lain jika dibiarkan.
- Gangguan kesehatan sistemik, seperti diabetes atau kekurangan vitamin.
Jika gusi sering berdarah, terasa nyeri, atau muncul gejala lain seperti bengkak dan bau mulut yang tidak hilang, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi.
Cara Mengatasi Gusi Berdarah Saat Puasa Tanpa Membatalkan Puasa
Jika kamu mengalami gusi berdarah saat puasa, jangan panik! Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya tanpa harus membatalkan puasa:
1. Gunakan Sikat Gigi yang Lembut
Pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan gunakan gerakan perlahan saat menyikat gigi. Jangan menekan terlalu keras agar gusi tidak terluka.
2. Sikat Gigi Setelah Sahur dan Sebelum Tidur
Menjaga kebersihan gigi adalah cara terbaik untuk mencegah plak yang bisa menyebabkan peradangan gusi. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride agar lebih efektif.
3. Gunakan Benang Gigi (Flossing) dengan Hati-Hati
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi membantu menghilangkan sisa makanan yang bisa menyebabkan radang gusi.
4. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin C dan K
Saat sahur dan berbuka, perbanyak makanan seperti jeruk, stroberi, kiwi (vitamin C), serta bayam dan brokoli (vitamin K) untuk memperkuat kesehatan gusi.
5. Minum Air yang Cukup Saat Sahur dan Berbuka
Dehidrasi bisa memperparah mulut kering, yang meningkatkan risiko gusi berdarah. Pastikan minum air putih dalam jumlah cukup selama sahur dan berbuka.
6. Hindari Makanan Manis dan Asam Berlebihan
Makanan ini bisa merangsang pertumbuhan bakteri di mulut, memperburuk iritasi gusi, dan meningkatkan risiko infeksi.
7. Gunakan Obat Kumur yang Aman
Jika ingin berkumur, pilih obat kumur yang mengandung antiseptik ringan tanpa alkohol agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Jika gusi berdarah hanya terjadi sesekali, kamu bisa mengatasinya dengan cara-cara di atas. Namun, segera periksakan ke dokter gigi jika mengalami:
✅ Gusi berdarah terus-menerus lebih dari satu minggu.
✅ Gusi bengkak, nyeri, atau bernanah.
✅ Bau mulut yang tidak kunjung hilang.
✅ Gigi mulai goyang akibat masalah gusi.
Jangan tunggu sampai kondisinya memburuk! Pemeriksaan dini bisa mencegah masalah yang lebih serius.
Perawatan Gusi Berdarah di TARS Dental Care
Jika kamu mengalami gusi berdarah yang tidak kunjung membaik, TARS Dental Care siap membantu dengan layanan profesional.
Kenapa Harus ke TARS Dental Care?
✅ Konsultasi GRATIS dengan dokter gigi berpengalaman.
✅ Peralatan modern untuk diagnosis dan perawatan terbaik.
✅ Harga terjangkau, dengan berbagai pilihan layanan.
👉 Jangan abaikan kesehatan gigimu! Kunjungi TARS Dental Care sekarang dan dapatkan perawatan terbaik untuk gigimu.
Kesimpulan
Gusi berdarah saat puasa bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kebiasaan menyikat gigi yang salah, kurangnya asupan vitamin, hingga penyakit gusi. Meski sering dianggap sepele, gusi berdarah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
Untuk mengatasinya, pastikan menjaga kebersihan gigi, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Jika gusi berdarah terus-menerus, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter gigi.
Tetap jaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa agar ibadah tetap nyaman dan lancar!