Bahaya Kebiasaan Mengempeng pada Pertumbuhan Gigi Anak: 7 Fakta Penting yang Wajib Orang Tua Ketahui

Bahaya Kebiasaan Mengempeng pada Pertumbuhan Gigi Anak: 7 Fakta Penting yang Wajib Orang Tua Ketahui

Daftar Isi Artikel

Bahaya Kebiasaan Mengempeng pada Pertumbuhan Gigi Anak: 7 Fakta Penting yang Wajib Orang Tua Ketahui

Bagi sebagian orang tua, empeng atau dot adalah penyelamat. Saat bayi rewel, menangis, atau sulit tidur, empeng bisa menjadi “senjata rahasia” untuk menenangkan mereka. Namun, di balik manfaat sesaatnya, kebiasaan mengempeng terlalu lama ternyata bisa berdampak buruk pada pertumbuhan gigi dan rahang anak.

Yuk, kita bahas secara santai tapi detail, agar para orang tua bisa mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan si kecil.


1. Mengempeng Itu Alami, Tapi Ada Batasnya

Mengempeng (atau menggunakan dot) sebenarnya adalah refleks alami bayi untuk mengisap. Aktivitas ini memberi rasa nyaman, aman, dan membantu mereka tidur lebih nyenyak.
Masalahnya, ketika kebiasaan ini berlangsung terlalu lama—terutama setelah gigi mulai tumbuh—risiko gangguan pertumbuhan gigi meningkat tajam.

Batas ideal:
Sebagian dokter gigi anak merekomendasikan menghentikan kebiasaan mengempeng sekitar usia 12–18 bulan, atau maksimal sebelum anak berusia 2 tahun.


2. Risiko Gigi Berantakan (Maloklusi)

Salah satu bahaya utama kebiasaan mengempeng terlalu lama adalah maloklusi—posisi gigi yang tidak sejajar atau rahang yang tidak bertemu dengan benar saat mulut menutup.
Kondisi ini bisa menyebabkan:

  • Gigi atas terdorong ke depan (overjet)

  • Gigi depan tidak bisa menutup rapat (open bite)

  • Rahang atas dan bawah berkembang tidak seimbang

Jika sudah parah, penanganannya bisa membutuhkan perawatan ortodonti (behel) di usia sekolah.


3. Perubahan Bentuk Rahang

Tekanan terus-menerus dari empeng pada gusi dan rahang dapat memengaruhi bentuk tulang rahang.
Akibatnya:

  • Lengkungan gigi menjadi sempit

  • Rahang atas lebih maju dibanding rahang bawah

  • Ruang tumbuh gigi permanen jadi terbatas

Perubahan ini sering tidak terlihat pada awalnya, tapi efeknya bisa menetap hingga dewasa.


4. Potensi Gangguan Bicara

Gigi yang tidak sejajar dan rahang yang tidak berkembang optimal dapat memengaruhi cara anak mengucapkan kata. Beberapa anak mengalami kesulitan mengucapkan huruf tertentu, seperti s, t, atau th, akibat posisi gigi yang tidak normal.
Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan rasa percaya diri anak saat berinteraksi.


5. Risiko Karies Gigi

Jika anak menggunakan empeng yang dilumuri madu, gula, atau minuman manis, risiko gigi berlubang meningkat drastis. Sisa gula dapat menempel di gigi, menjadi makanan bagi bakteri, dan menghasilkan asam yang merusak enamel.
Kombinasi antara kebiasaan mengempeng dan kebersihan gigi yang kurang baik adalah resep pasti menuju karies gigi anak.


6. Tanda-Tanda Anak Harus Berhenti Mengempeng

Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda berikut:

  • Gigi depan terlihat menonjol atau renggang

  • Mulut anak sering terbuka saat istirahat

  • Anak mulai kesulitan mengucapkan kata-kata tertentu

  • Rahang terlihat tidak sejajar

Jika tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan ke dokter gigi anak untuk evaluasi lebih lanjut.


7. Cara Menghentikan Kebiasaan Mengempeng

Menghentikan kebiasaan mengempeng tidak selalu mudah, terutama jika anak sudah sangat bergantung. Beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Penghentian bertahap – kurangi waktu penggunaan, misalnya hanya saat tidur siang

  • Alihkan perhatian – ajak anak bermain atau membaca buku sebelum tidur

  • Berikan alternatif kenyamanan – seperti boneka kesayangan atau selimut lembut

  • Libatkan anak dalam proses – berikan penjelasan sederhana mengapa empeng perlu dilepaskan

Pendekatan yang lembut biasanya lebih berhasil daripada melarang secara tiba-tiba.


Konsultasi Gratis untuk Pertumbuhan Gigi Anak

Jika orang tua khawatir kebiasaan mengempeng sudah memengaruhi bentuk gigi dan rahang anak, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.
Di TARS Dental Care, tersedia konsultasi gratis untuk memeriksa kesehatan gigi anak, mendeteksi dini masalah pertumbuhan, dan memberikan saran terbaik untuk pencegahan.


FAQ Singkat

Q: Apakah semua anak yang mengempeng pasti giginya bermasalah?
A: Tidak, tapi risiko meningkat jika kebiasaan berlangsung hingga usia di atas 2 tahun.

Q: Bagaimana jika anak hanya mengempeng saat tidur?
A: Tetap ada risiko, tapi biasanya lebih kecil. Meski begitu, kebiasaan sebaiknya dihentikan sebelum gigi permanen tumbuh.

Q: Apakah dot ortodonti aman?
A: Dot ortodonti dirancang untuk meminimalkan risiko, tapi tidak sepenuhnya menghilangkan dampak jika digunakan terlalu lama.


Kesimpulan

Mengempeng adalah bagian alami dari perkembangan bayi, tapi harus ada batasnya. Terlalu lama mengempeng dapat memengaruhi susunan gigi, bentuk rahang, dan bahkan kemampuan bicara anak. Dengan pengawasan yang tepat dan penghentian kebiasaan pada waktu yang tepat, orang tua bisa membantu anak tumbuh dengan senyum sehat dan percaya diri.

Ingat, langkah pencegahan kecil hari ini bisa menghindarkan anak dari perawatan gigi yang rumit di masa depan. Untuk memastikan pertumbuhan gigi si kecil optimal, manfaatkan konsultasi gratis di TARS Dental Care.

Artikel Lainnya

Penyakit Autoimun yang Memengaruhi Kesehatan Gigi: Kenali Gejalanya dan Cara Mengatasinya

Penyakit Autoimun yang Memengaruhi Kesehatan Gigi: Kenali Gejalanya dan Cara Mengatasinya

Penyakit Autoimun yang Memengaruhi Kesehatan Gigi: Kenali Gejala dan Cara Merawatnya Kesehatan gigi dan

Efek Merokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut: Lebih dari Sekadar Noda di Gigi

Efek Merokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut: Lebih dari Sekadar Noda di Gigi

Efek Merokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut: Lebih dari Sekadar Noda di Gigi Banyak

Masih Bingung Layanan Yang Sesuai Dengan Kebutuhanmu?

Cari tahu lebih lanjut tentang kebutuhan gigi & mulutmu. Layanan konsultasi via whatsapp adalah GRATIS & BEBAS BIAYA ADMIN

support TARS